_____________________________________________________________

Home__Contact Us__Audio__Video



Jumat, 07 Mei 2010

Mendoakan mertuaku yang nyaris meninggal

Salikun

Bapak mertuaku

Waktu itu tahun 2008, mertuaku sakit cukup parah, gejala stroke, sempat jatuh, bila berjalan harus dipapah, atau kalau pakai tongkat sendiri, jalannya lamaaa, pelaaan, dan tertatih-tatih bagaikan kakek umur 100 tahun, padahal usia beliau baru sekitar 70 tahun.

Sebelumnya, fisik mertuaku cukup kuat, masih bisa membuat bata merah, sampai suatu hari tergoda meminum jamu tertentu yang katanya bikin kuat, eh, malah jadi stroke.

Nah, ketika saya berkunjung, kondisi mertua cukup parah, sudah dibawa ke dokter, namun belum nampak perubahannya. Malam harinya datang seorang dukun, paranormal untuk mencoba menyembuhkan dengan caranya. Saya berangkat tidur.

Tengah malam adik ipar dan dukun mulai membaca “ayat-ayat suci” agama tertentu, namun juga tidak merubah keadaan. Jam lima pagi saya dibangunkan anak saya; anak saya berkata bahwa kondisi kakeknya sudah parah.

"Tolong bapak lakukan sesuatu,…" kata anak saya.

Benar juga, bapak mertuaku kelihatan sangat pucat, mulutnya sudah gagu, tidak bisa bicara, dan telinganya sudah mulai tuli. Pandangannya mulai kosong. Ibu mertua dan adik ipar sudah mulai menangis, tak tahu apa yang musti dikerjakan.

Saya berdoa memohon hikmat, dan Tuhan memberi saya hikmat.

Pertama-tama saya harus bereskan bagian telinga beliau dahulu. Saya tatap telinga mertuaku, dan berkata dengan tegas: ” Aku berkata kepadamu, hai kau roh yang bikin mertuaku tidak bisa mendengar, aku perintahkan demi nama Tuhan Yesus Kristus, enyahlah kamu dari telinga mertuaku SEKARANG JUGA!! Haleluya! Amin!

Berikutnya saya bereskan lidah dan mulutnya. Saya menatap mulut mertuaku, dan dengan tegas juga aku katakan: ” Hai kau ROH YANG MENGUNCI LIDAH DAN BIBIR mertuaku, demi nama Tuhan Yesus Kristus, lepaskan lidah dan bibir mertuaku ini SEKARANG JUGA! Haleluya, Amin!.

Secara cepat rona wajah mertua saya berubah dari pucat pasi berangsur-angsur jadi merah, matanya mulai membuka lebar. Ketika saya bertanya sesuatu, beliau bisa dengar dan menjawab dengan benar.

Sekarang sudah hampir dua tahun telah berlalu, dan mertuaku sehat-sehat saja. Puji Tuhan!

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar